Iman dan Amal

membajak sawah

Tuhan telah memasang tangga di hadapan kita: kita harus mendakinya, setahap demi setahap.

Engkau memiliki kaki: mengapa dibiarkan lumpuh? Engkau memiliki tangan: mengapa jemarinya tak kau pergunakan untuk menggenggam?

Kehendakmu yang bebas adalah untuk upaya mensyukuri Tuhan atas karunia-Nya; kepasrahanmu yang apatis adalah mencampakkan karunia itu.

Bersyukur karena mampu memilih tindakan akan menambah kesyukuranmu pada-Nya; Kaum Jabariah mencampakkan apa yang telah Tuhan anugerahkan.

Para perampok mengintai di tengah perjalanan: jangan tidur hingga kau lihat gapura dan pintu gerbang!

Apabila kau hendak bertawakkal, bertawakkallah pada-Nya dengan amal! Tebarkan benih, lalu serahkanlah pada Yang Maha Kuasa!

* Jalaluddin Rumi, Masnavi I. 929; dari buku Nicholson, Reynold A. Jalaluddin Rumi: Ajaran dan Pengalaman Sufi. Juni 2005: Pustaka Firdaus. hal. 44, dengan beberapa kata dirubah dan diperbaiki seperlunya..

* Foto diambil dari wikipedia

4 thoughts on “Iman dan Amal

  1. hiks..hiks:cry:…sebuah pukulan telak buat diri yang beramal namun tak berilmu…soo god please help me!:cry:

Leave a reply to iqbal Cancel reply